Rabu, 18 Januari 2012

Jangan Minum Air Kemasan Yang Ditinggal di Mobil!

Bila Anda ikut mengernyitkan dahi dan tak terlalu mengerti saat membaca judul tersebut, mungkin penjelasan tepatnya mesti berbunyi “Jangan tinggalkan botol air minum Anda yang terbuat dari plastik apa pun dan berisi air, di dalam mobil yang rawan terkena panas”


Bila Anda meminumnya, maka sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh Anda. Panas yang terjadi memicu botol air untuk mengeluarkan bahan-bahan tertentu yang akan bercampur dengan air minum Anda yang terisi pada botol tersebut, dan akan menjadikan racun bagi tubuh Anda. Efeknya hingga bisa menimbulkan kanker.

Sebenarnya tidak hanya botol air, tetapi botol pencampur susu anak, tempat minum anak, semuanya yang terbuat dari plastik adalah rawan karsinogenik jadi anjuranya adalah tidak minum atau membuat minuman panas dengan wadah plastik jenis apa pun.

Demikian juga dengan botol plastik berisi air yang bisa terpanaskan atau menjadi panas, di mobil, di motor, di becak, di etalase, di jendela rumah dan di tempat lainnya bisa membuat hal demikian, termasuk memanaskanya di small heater sebagai penghangat minuman.

Khususnya bagi para perempuan. Karena hal ini sangat berbahaya! jangan minum air dari botol yang ditinggal di mobil. Botol air yang kepanasan di dalam mobil, dapat menyebabkan terlepasnya bahan kimia yg ada di plastik botol yang bernama dioxin. Kemudian tercampur ke dalam air bahan kimia ini sangat berbahaya bagi sel-sel tubuh kita, karena bisa menyebabkan kanker terutama kanker payudara.

Ini yang menyebabkan artis Sheryl Crow terkena kanker payudara, dia bercerita dalam sebuah acara talk show di Amerika,dan mengatakan hal yang sama tentang botol yang ditinggalkan di dalam mobil.
READ MORE - Jangan Minum Air Kemasan Yang Ditinggal di Mobil!

Waterproofing

I. WATERPROOFING MEMBRANE
Waterproofing membrane adalah pelapis tahan air yang diaplikasikan dengan cara dibakar. Waterproofing membrane pelapis kedap air yang mempunyai kelembapan baik untuk bangunan sepertu dinding basement, dak beton, kolam renang dan balkon. Keunggulannya adalah membran mempunyai serat yang kuat dan dilapisi dengan bahan bitumen (aspal).

Tahapan pengerjaan waterproofing membran:
1.Bersihkan area yang akan diaplikasikan dari kotoran/debu yang akan mengurangi daya rekat membrane ke beton.
2.Aplikasikan primer bitumen pada permukaan beton dengan menggunakan kuas atau roller, dan biarkan kering 4-6 Jam.
3.Membrane diaplikasikan dengan cara dipanaskan kemudian ditekan dengan roller diatas beton yang telah dilapisi primer bitumen.Sambungkan overlap min 5 cm, maximal 10 cm, disarankan untuk melindungi membane dengan plesteran 3-5 cm.
4.Lakukan tes rendam setelah aplikasi selesai, untuk melihat kekuatan aplikasi waterproofing.
5.Diperlukan pengalaman dan ketelitian dalam aplikasi produk ini. Aplikasi Waterproofing membran ini mempunyai tingkat keberhasilan menutupi kebocoran 100%.

II. CEMENTITIOUS WATERPROOFING COATING
Semen pelapis kedap air 2 komponen, waterproofing jenis ini dapat digunakan pada permukaan internal atau eksternal beton, mortar, bata, kolam renang, dek beton, dinding, dll.

Tahapan pengerjaan waterproofing 2 komponen;
1.Permukaan yang akan diaplikasikan harus kuat, bersih, dalam keadaan lembab dan perbaiki dahulu retakan jika ada.
2.Campurkan komponen A+B sampai rata sehingga didapat kekentalan yang dibutuhkan.
3.Aplikasikan dengan memakai kuas atau trowel dengan metode coating, minimal 3 lapis dengan cara menyilang.
4.Untuk Dak beton sangan dianjurkan ditutupi plesteran 3-4 cm dengan kualitas plesteran yang sangat baik.

III. WATERPROOFING ELASTOMERIC
Waterproofing Elastomeric, merupakan cat pelapis kedap air. Waterproofing jenis ini berfungsi sebagai anti bocor yang diaplikasikan pada dinding bagian luar, pertemuan genteng dengan dinding dan bisa dipakai untuk mengecat bagian eksterior pada bangunan, dapat ditambahkan kain kasa sebagai penguat dan menutupi retakan pada dinding.

Tahapan pengerjaan cat pelapis kedap air:
1.Bersihkan area pengerjaan dari kotoran, diusahakan dalam keadaan kering.
2.Aduk hingga rata kemudian aplikasikan dengan metode coating menggunakan kuas atau roller
3.Tambahkan kain kasa pada bagian sambungan atau bagian yang retak, jarak waktu antara lapisan pertama dengan kedua minimal 1-2 jam, dan minimal pelapisan adalah 3 lapis.
4.Jangan pergunakan pada tempat yang selalu tergenang air, lebih dianjurkan untuk tempat yang airnya mengalir / running water.
READ MORE - Waterproofing

Injeksi Beton

Spesialisasi Injeksi Beton:
Untuk mengisi dan menutup rongga-rongga dan retak pada struktur beton seperti kolom, balok, pondasi dan basement.

INJEKSI BETON (CONCRETE INJECTION)
Injeksi beton berguna untuk perbaikan struktur beton, karena dengan injeksi beton, beton yang retak/keropos dapat direkatkan kembali. Dengan injeksi beton bisa mengatasi kebocoran pada dak beton, bak penampungan air, kolam renang, dan basement. Tetapi perlu kita garis bawahi bahwa injeksi terkadang tidak sepenuhnya mengatasi kebocoran, karena kebocoran itu akan berpindah tempat, apalagi jika struktur beton tidak yang retak dan keropos itu tidak memakai pelapis kedap air (Waterproofing) sebelumnya. Untuk mengatasi kasus seperti ini kami anjurkan untuk memakai waterproofing membrane, waterproofing yang diaplikasikan dengan metode dibakar/torching.


Tahapan pengerjaan injeksi:
1.Pembobokan (Chipping) : Pembobokan pada bagian beton yang retak/keropos dengan kedalaman kurang lebih 3cm (tergantung tingkat kerusakan)
2.Pemasangan pipa dengan metode grouting, menggunakan semen+cairan aditive yang membuat hasil grouting tidak retak/susut. Jarak antara pipa injeksi 15 Cm, Maximal 20 cm (tergantung tingkat kerusakan).
3.Injeksi: siapkan bahan injeksi beton berupa semen dan bahan additive agar menghasilkan semen cair yang tidak retak/susut, kemudian dialirkan melalui pipa injeksi yang telah terpasang dengan menggunakan kompresor dan tabung injeksi.
READ MORE - Injeksi Beton

Perbaikan Retak Beton

Ruang Lingkup
Pekerjaan perbaikan pada slab baik retak yang bersifat non struktural (retak rambut) maupun retak struktural.

Tujuan dan Sasaran
Perbaikan terhadap retak dilakukan dengan tujuan :

1. Memberikan perlindungan terhadap tulangan pada lokasi retak agar tidak terpengaruh lingkungan luar.
2. Merekatkan kembali beton setelah mengalami pemisahan akibat retak agar beton yang telah mengalami pemisahan tersebut dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

Tipe retak
Tipe – tipe retak yang terjadi dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Retak struktural (retak tembus).
2. Retak non struktural (retak rambut).

Batasan
Untuk pelaksanaan perbaikan dilakukan dengan beberapa metode yang sesuai dengan batasan berikut :

* Coating

Metode perbaikan dengan coating dilaksanakan pada retak yang bersifat non struktural (retak rambut) bertujuan untuk memberikan perlindungan pada tulangan terhadap pengaruh lingkungan luar

* Epoxy Injection

Metode perbaikan dengan epoxy injection dilaksanakan pada retak yang bersifat struktural (retak tembus) bertujuan untuk merekatkan kembali beton yang mengalami pemisahan

Methodologi

* Coating

Bahan :

- Material epoxy coating

- Material bonding agent

Alat :

- Mesin Gerinda

- Sendok semen

- Roskam

- Kape

- Sterofoam

- Ember

- Amplas

Cara :

1. Bersihkan permukaan beton pada bagian yang retak dari semua kotoran dan debu.

2. Beri material bonding agent pada bagian yang retak.

3. Tutup semua bagian yang retak dengan bahan epoxy coating

4. Biarkan material sampai mengeras selama 24 jam

5. Bersihkan bagian bekas coating dengan amplas

* Epoxy Injection

Bahan :

- Material Epoxy

- Material Resin Injeksi

Alat – alat Bantu :

- Mesin Gerinda

- Pompa Kompressor Mini/Tabung Suntik

- Tabung Pengatur Angin

- Tabung Material Injeksi

- Bor Beton

- Nepel Plastik

- Selang Plastik

Cara Pelaksanaan :

1. Cipping pada jalur retak

2. Bersihkan permukaan beton pada bagian yang retak dari semua kotoran dan debu dengan menggunakan angin kompressor/sikat kawat.

3. Bor pada bagian atas atau bawah pada lokasi retak untuk penempatan nepel dengan jarak ± 20 cm.

4. Pasang Nepel dan lem pada tempat–tempat yang telah dibor dengan menggunakan bahan epoxy.

5. Tutup semua bagian retak dengan epoxy.

6. Pekerjaan injeksi dilakukan dari lebar retak yang besar ke arah lebar retak yang kecil.

Alat yang digunakan untuk menginjeksi yaitu :

Memakai Mini Kompressor :

1. Isi tabung dengan material injeksi dengan dosis sesuai prosedur/brosur

2. Hubungkan selang antar mini kompressor–tabung pengatur angin–tabung material injeksi–nepel.

3. Hidupkan mini kompressor dengan tekanan 2–3 MPa (Low Pressure)

4. Buka tabung pengatur angin dengan perlahan sampai campuran injeksi mengalir masuk nepel 1 dan mengisi bagian yang retak sampai material injeksi keluar dari lubang kontrol pada nepel 2.

5. Ikat selang yang sudah terpasang pada nepel 2 agar cairan dapat menyebar ke seluruh bagian yang retak sehingga dapat terisi oleh material injeksi.

6. Buka tabung pengatur angin dengan perlahan sampai campuran injeksi mengalir masuk nepel 3 dan mengisi bagian yang retak sampai material injeksi keluar dari lubang kontrol pada nepel 4.

7. Ikat selang yang sudah terpasang pada nepel 4 agar cairan dapat menyebar ke seluruh bagian yang retak sehingga dapat terisi oleh material injeksi, lakukan dengan cara yang sama pada seluruh nepel yang terpasang.

Memakai Tabung Suntik :

1. Isi tabung suntik dengan material injeksi dengan dosis sesuai prosedur/brosur

2. Tempatkan lubang tabung suntik pada lubang nepel 1

3. Gunakan tali karet untuk mendesak secara perlahan bahan epoxy yang ada di tabung suntik.

4. Setelah isi dalam tabung di nepel 1 habis, segera tempatkan lubang tabung suntik pada lubang nepel 2.

5. Biarkan material mengeras selama 24 jam untuk nepel–nepel plastik kemudian bisa dilepas.

6. Bersihkan bagian bekas injeksi dengan amplas.

Referensi :
American Concrete Institut, ACI.224.IR-93 (Cause, Evaluation and Repair of Concrete in Concrete Structure)
Precast Concrete Institute, PCI
READ MORE - Perbaikan Retak Beton

Perawatan Beton (Curing Beton)

Reaksi kimiawi antara semen dan air membutuhkan waktu. Fungsi semen sebagai perekat mulai berkembang pada saat umur beton masih muda, makanya untuk pekerjaan beton baik konvensional maupun precast perlu dilakukan perawatan beton. Tujuan perawatan beton yaitu :

1. Mencegah kehilangan moisture pada beton (tidak kurang dari 80%)
2. Mempertahankan suhu yang baik selama durasi waktu tertentu (diatas suhu beku dan dibawah 50 derajat Celcius)

Tips untuk perawatan beton :

1. Gunakan air secukupnya
2. Jangan dibiarkan kering
3. Beton kering = semua reaksi berhenti
4. Beton tidak dapat direvitalisasi setelah kering
5. Pertahankan suhu yang sedang (20-30 derajat Celcius)
6. Beton yang mengandung abu terbang membutuhkan waktu perawatan lebih lama

Pengaruh temperatur terhadap beton :

1. Semakin tinggi suhu, semakin cepat terjadinya reaksi hidrasi
2. Suhu ideal adalah suhu ruang
3. Bila beton membeku selama 24 jam pertama, maka beton tersebut tidak akan pernah mencapai kembali sifat awalnya
4. Suhu perawatan diatas 50 derajat C dapat merusak beton karena semen mengeras terlalu cepat
5. Perawatan yang dipercepat dapat menghasilkan beton yang lebih kuat namun memiliki durabilitas yang rendah

Jenis-jenis perawatan beton antara lain :

1. Steam Curing

* Menguntungkan bila menginginkan kekuatan awal
* Panas tambahan dibutuhkan untuk menyelesaikan hidrasi (misal pada musim dingin)
* Ada 2 metoda, yaitu Live steam (tekanan atmosferik) & Autoclave (tekanan tinggi)

2. Penyemprotan/ Fogging

* Metoda yang baik untuk kondisi dgn suhu diatas suhu beku dan humiditas rendah
* Kekurangannya yaitu biaya & dapat menyebabkan erosi pada permukaan beton yang baru mengeras

3. Penggenangan/Perendaman

* Ideal untuk mencegah hilangnya moisture
* Mempertahankan suhu yang seragam
* Kekurangannya yaitu membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan perlu pengawasan & tidak praktis untuk proyek yang besar

4. Lembaran Plastik (Sesuai ASTM C171)

* Lapisan Polyethylene dgn ketebalan 4 mm
* Kelebihannya yaitu ringan, efektif sbg penghalang hilangnya moisture, & mudah diterapkan
* Kekurangannya yaitu dapat menyebabkan discoloration permukaan, lebih terlihat bila lapisan plastik bergelombang, & diperlukan penambahan air secara periodik

5. Penutup Basah (Sesuai ASTM C171)

* Menggunakan bahan yang dapat mempertahankan moisture, spt. burlap (karung goni) yang dibasahin
* Kelebihannya yaitu tidak terjadi discoloration & tahan terhadap api
* Kekurangannya yaitu memerlukan penambahan air secara periodik & diperlukan lapisan plastik penutup burlap untuk mengurangi kebutuhan penambahan air

6. Curing Compound (Sesuai ASTM C 309)

* Membentuk lapisan tipis pada permukaan untuk menghalangi penguapan
* Efisiensinya di test dengan ASTM C 156
READ MORE - Perawatan Beton (Curing Beton)