Rabu, 29 Desember 2010

Awas Anak Anda Jangan Sampai Celaka

Setiap tahunnya, sekitar 2 ribu anak di bawah usia 14 tahun meninggal akibat kecelakaan yang terjadi di rumah, begitu dikabarkan oleh Safe Kids USA, organisasi nirlaba untuk kesehatan anak. Masih ingat kecelakaan yang merenggut nyawa anak Mike Tyson akibat bermain dengan tali di ruang gym beberapa tahun lalu? Itu adalah salah satu contohnya.

Meski Anda sudah yakin anak Anda tak akan bermain dengan hal-hal yang berbahaya, tak ada salahnya memastikan barang-barang dan area yang berbahaya itu tidak terjamah anak baik secara sengaja maupun tidak. Area berikut ini adalah yang paling sering menimbulkan kecelakaan pada anak-anak:

1. Tali atau Kabel
Tali panjang yang menjuntai atau tidak tersimpan rapi bisa menyebabkan anak tercekik. Baik itu tali tirai, kabel telepon, kabel komputer, atau kabel-kabel panjang lainnya. Semua tali pengaturan tirai sebaiknya diikat cukup jauh dari jangkauan anak-anak. Semua tali yang panjangnya 7 inci (sekitar 17 cm) atau lebih sebaiknya jauh dari jangkauan anak-anak.

2. Bak Mandi
Sudah begitu banyak pemberitaan yang mengisahkan anak tenggelam dalam air bak mandi, bathtub, bahkan ember. Air yang tergenang sekitar 1 inci saja sudah bisa membuat anak tenggelam. Jangan pernah meninggalkan anak tak diawasi saat berdekatan dengan air, bahkan untuk sejenak saja pun.

3. Mainan
Di boks mainan anak, seringkali tercantum tanda berbahaya bagi anak-anak di bawah 3 tahun, tepatilah peringatan itu jika anak Anda memang di bawah usia yang disarankan. Ada banyak bagian kecil mainan yang bisa tercopot dan tertelan anak sehingga menyebabkan si kecil tersedak. Perhatikan pula barang-barang di sekitar anak yang bisa dimakannya, seperti koin, bola kecil, balon belum ditiup, permen, kacang, anggur, popcorn, dan lainnya.

4. Laci dan Furnitur Lain
Meja berlaci bisa menjadi hal yang berbahaya karena bentuknya cukup berat dan bisa ditarik oleh anak jika ia berusaha memanjatnya. TV dengan mudahnya bisa ditarik si kecil dan menimpanya, apalagi televisi layar datar yang cukup ringan saat ini. Balita belum mengerti bahwa ada barang-barang yang bisa ia tarik dan kehilangan keseimbangan bisa menimpa dan mencelakainya. Lebih baik beli bracket untuk menempelkan televisi di dinding yang jauh dari jangkauan anak. Sementara untuk laci-laci, Anda bisa membeli pengaman agar si kecil tidak bisa membuka laci, dan simpan barang-barang berat di bagian paling bawah dari laci untuk jaga-jaga. Simpan barang-barang kecil kesukaannya di dalam laci yang tak bisa ia lihat, jangan di atas meja, karena ia akan tergoda untuk memanjat meja itu.

5. Jendela
Beberapa waktu lalu, ada pemberitaan anak balita memanjat jedela dan terjatuh dari lantai yang sangat tinggi sebuah apartemen, padahal jendela apartemen tersebut sudah dipasangi teralis. Jangan pernah mengandalkan kasa atau teralis, atau apa pun yang dipasangkan pada jendela. Jangan pula menaruh furnitur di bawah jendela karena si kecil bisa memanjatnya dan menyelinap keluar dari jendela tersebut.

6. Tempat Tidur Bayi dan Barang-barang di Dalamnya
Tempat tidur bayi dan tempat bermainnya bertanggung jawab atas setengah dari kematian bayi akibat barang-barang yang ada di ruang tidurnya. Tidak disarankan untuk menaruh banyak barang dalam tempat tidur bayi, karena bayi bisa tercekik, tersedak, atau lainnya.

7. Peralatan Olahraga
Tak hanya kabel alat olahraga yang bisa menyebabkan anak tercekik (penyebab kematian anak Mike Tyson), tetapi barang-barang olahraga banyak yang bisa mengakibatkan anak terluka dan cedera. Mulai dari barbel, treadmill, tali lompat, dan lainnya.

8. Kompor
Setidaknya 610 anak meninggal akibat terbakar di rumah karena bermain dengan kompor pada tahun 2004, lapor Safe Kids USA. Kulit anak jauh lebih tipis dari kulit orang dewasa. Kulit anak-anak bisa terbakar tingkat 3 gara-gara tersiram air panas dari secangkir kopi dalam 5 detik, yang mungkin bagi orang dewasa tidak akan sampai level 3. Jauhkan panci dan alat masak yang panas jauh dari jangkauan anak-anak. Selalu awasi aktivitas anak saat ia ada di dalam dapur.

9. Obat-obatan, Vitamin, dan Pil
Saat ini, ada begitu banyak obat yang diberi lapisan manis, sehingga ketika si anak mencoba obat yang tergeletak, ia akan mengira itu permen dan mencoba memakannya. Banyak obat, termasuk vitamin yang bisa berbahaya bagi kesehatan anak. Selalu simpan obat di lemari yang paling atas, dan simpan dalam kotak yang tak mudah dibuka anak-anak.

10. Cairan Pembersih
Sebuah film di Crime Scene Investigation (CSI) pernah menayangkan kematian seorang anak akibat bermain petak umpet di tempat penyimpanan cairan pembersih. Ia meninggal karena menghirup cairan pembersih yang tercampur-campur dan menimbulkan asap beracun. Selain cairan pembersih, zat-zat kimia buatan, seperti alat lukis atau kesenian, alkohol, kosmetika, pestisida, dan lainnya juga bisa mencelakai anak. Pastikan lemari penyimpanan barang-barang itu terkunci rapat dan tidak bisa disentuh anak-anak.
READ MORE - Awas Anak Anda Jangan Sampai Celaka

PT DI Sukses Merancang Pesawat Baru N219

Sejak tahun 2006, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah berupaya mengembangkan pesawat model baru N219. Pesawat turboprop dengan 19 penumpang tersebut ditargetkan bisa melayani kebutuhan penerbangan perintis untuk menghubungkan wilayah-wilayah terpencil.

Untuk mengembangkannya, PT DI bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam mengembangkan model uji aerodinamika. Sementara itu, uji aerodinamikanya sendiri dilakukan pada tahun 2008.

Hari ini, Selasa (28/12/2010), hasil uji dinamika yang dilakukan BPPT di Laboratorium Aero Gasdinamika dan Getaran, Serpong, diserahkan kepada PTDI, menandai tuntasnya uji tersebut. Hasil uji menunjukkan kemampuan pesawat untuk lepas landas dan mendarat serta stabilitasnya.

Andi Alisjahbana, Direktur Aerostruktur PT DI mengatakan, "Sejauh ini kita telah melakukan uji aerodinamika yang meliputi 139 polar." Polar berkaitan dengan kestabilan posisi pesawat dalam kondisi tertentu sesuai dengan komando yang diberikan kepadanya.

Selain itu, berdasarkan uji aerodinamika, diperoleh kesimpulan bahwa pesawat bisa lepas landas dan mendarat (take off dan landing) pada landasan yang pendek. "Landasan yang dibutuhkan untuk take off dan landing hanya 600 meter," kata Andi.

Menurut Andi, kemampuan tersebut sangat dibutuhkan untuk pesawat perintis. "Banyak daerah terpencil di Indonesia yang tak memiliki lahan luas. Seperti pulau-pulau kecil, di sana tidak mungkin membangun bandara besar," lanjut Andi.

Model yang digunakan dalam uji aerodinamika memiliki perbandingan ukuran 1:6,3. Uji aerodinamika sendiri dilakukan dalam terowongan angin sirkuit tertutup. Hasil uji juga mengungkapkan stabilitas matra longitudinal dan lateral pesawat.

Rancangan pesawat masih harus menjalani uji lainnya. Beberapa di antaranya adalah ditching test, uji statik pesawat, uji mesin produksi, dan akhirnya uji coba terbang. Ditargetkan, pesawat sudah bisa diluncurkan dua tahun mendatang.


Kompas.com
READ MORE - PT DI Sukses Merancang Pesawat Baru N219

Nurdin Mengaku Diteror Sebelum Bertanding

Banyak pendukung timnas Indonesia yang mungkin masih kesal dan belum legawa dengan kekalahan 3-0 atas Malaysia pada leg pertama final Piala AFF 2010, Minggu (26/12/2010). Salah satunya adalah Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.

Dalam wawancara langsung yang disiarkan TVOne, Senin petang, Nurdin mengaku bahwa teror laser yang diarahkan kepada para pemain Indonesia membuyarkan konsentrasi pemain. Tidak hanya itu, suporter Malaysia juga membawa petasan yang dilemparkan ke arah lapangan dan hampir mengenai pemain.

"Ada sesuatu yang belum diketahui pemirsa yang akan saya sampaikan di sini. Di Malaysia, teror terhadap tim kita bukan hanya di stadion," kata Nurdin dalam wawancara langsung yang disiarkan TVOne, Senin petang. Nurdin mengaku bahwa teror dialami timnas Indonesia sejak sebelum bertanding.

Teror dimaksud, jelas Nurdin, dimulai saat latihan pertama. Waktu akan berangkat latihan pertama, bus yang seharusnya menjemput pasukan "Garuda" terlambat sampai dan sangat lama. Bahkan, Nurdin mengaku sampai memaki-maki panitia lokal karena membiarkan hal tersebut terjadi. Nurdin merasa ini sebagai teror meski tak menjelaskan apakah hal tersebut memang sengaja dilakukan.

Lanjut Nurdin, ia juga mendapat laporan dari asisten pelatih bahwa pemain juga mengalami gangguan fisik. Menurutnya, ada indikasi di sekitar gawang timnas Indonesia ditaburkan serbuk sehingga tiga anggota timnas Indonesia mengalami gatal-gatal dan sempat ditangani dokter.

Sumber kompas.com
READ MORE - Nurdin Mengaku Diteror Sebelum Bertanding