Selasa, 09 Maret 2010

Menengok Teknologi Pesawat Rusia

Menengok Teknologi Pesawat Rusia
Sumber: Berita Iptek Topik: Mesin Tags: Pesawat Rusia, Pesawat TU-134, Pesawat TU-154

Beberapa waktu lalu dua pesawat Rusia, TU-134 dan TU-154 mengalami kecelakaan, jatuh pada waktu hampir bersamaan. Terlepas dari dugaan serangan teroris, ternyata Rusia masih menggunakan pesawat-pesawat lama. Bahkan pesawat penumpang modelnya seperti pesawat kargo di militer. Teknologi bahan di Rusia, terutama untuk bahan-bahan perang sangat terkenal sehingga barangkali ini yang menyebabkan pesawat-pesawat itu tetap awet meskipun suhu lingkungan selalu dingin.

Seorang peneliti Indonesia di perusahaan di Jepang mengisahkan perjalannya ke Rusia dalam rangka menghadiri konferensi tentang bahan.

Kali pertama masuk Russia lewat Moskow, dengan pesawat Airbus besar yang berangkat dari Narita. Dilanjutkan dari Moskow ke Tomsk (Siberia) dengan pesawat lokal. Tidak ada hal yang istimewa kecuali lama perjalanan Narita-Moskow selama 9 jam di udara dan kepiawaian pilot untuk mendarat di daerah Siberia dalam keadaan musim dingin penuh salju di malam hari bersuhu sekitar -30 derajat Celcius.

Kedua kali, masuk lewat Vladivostok dari Toyama. Kali ini cukup mengagetkan. Bagaimana tidak, pesawat yang digunakan adalah pesawat tua kecil dengan 4 kursi duduk perbaris, dengan kapasitas penumpang 30 orang. Koper dan barang-barang lain diletakkan di bagian ekor pesawat, mirip seperti pesawat militer kecil untuk membawa prajurit dengan pintu masuk keluar dari bagian ekor pesawat. Tidak ada air conditioner, sehingga ruangan berbau pengab dan panas. Untuk mengurangi udara panas, jendela pilot pun harus dibuka jika mesin tidak dihidupkan. Tapi kebimbangan saya hilang setelah pesawat mengudara, ternyata mesinnya masih cukup baik dan tahan di udara yang suhunya -50 derajat Celcius (kala itu sedang musim gugur). Waktu itu belum menyadari bahwa pesawat Russia keluaran tahun 70-an ini (YAK-40) juga jenis yang jatuh di Uzbekistan awal tahun ini setelah menabrak bangunan konkrit bandara.

Kali ketiga, ketika masuk lewat Vladivostok dari Niigata, kekhawatiran sudah agak berkurang terbang dengan pesawat kecil Vladivostok avia TU-154, sekalipun ini jenis pesawat yang jatuh di Irkutsk Siberia tahun 2001.

Mobil-mobil yang digunakan di Moskow, apalagi di Tomsk, masih banyak mobil tahun 60-an. Desainnya kotak ¡¦tanpa ada desain aerodynamis. Bahkan Volga merek mobil yang kami tumpangi meskipun dibuat tahun 90-an, desainnya masih mobil jaman doeloe. Image tentang Russia ialah dengan kekuatan ilmu dasar yang dimiliki, mereka berani memproduksi barang/mesin-mesin berat dengan spesifikasi berlipatganda. Hasilnya, barang tersebut bisa tahan bertahun-tahun sekalipun desain luar tampak kurang menarik.

Untuk membuat pesawat/mobil yang tahan di daerah beku, mereka harus mempertimbangkan Nil Ductility Temparature (NDT) -suhu dimana bahan tidak mempunyai kelenturan- dari material yang digunakan, agar tidak mengalami brittle fracture di suhu rendah. Hal ini mengingatkan kisah kapal Liberty Ship yang terbelah di dok dalam suhu air rendah. Ini mungkin menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Atau kapal TITANIC yang karam setelah menabrak bengkuhan es, yang diduga juga karena suhu dingin 35 F menyebabkan brittle fracture mudah terjadi, mungkin juga ini menjadi bahan pertimbangan bagi mereka. Yang jelas, tidak akan mudah untuk mendesain alat di cuaca ekstrim di Siberia yang suhunya bisa mencapai -35 C di musim dingin dan 35 C di musim panas.
READ MORE - Menengok Teknologi Pesawat Rusia

healthy food

READ MORE - healthy food

Compusive overeating

Compulsive overeating or binge eating is a common eating disorder in which people eat and eat, even after they are completely full. Compulsive overeaters often feel “out of control” with food, so much that they literally cannot stop eating. This problem is different from bulimia nervosa (where people binge, but then try “purge” food out of their bodies by vomiting or some other means). Compulsive overeaters don’t “purge”.

Why does this happen?

The reasons for this disorder aren’t completely well understood. Some people seem to rely on food as a way of coping with stress or emotional problems. Overeating may give them a sense of comfort. Most compulsive overeaters think a lot about food and their weight, which often leads to a cycle of dieting and bingeing. While on the diet, they feel hungry and deprived, which helps lead to the next binge. Some people see compulsive overeating as an addiction, similar to an addiction to drugs. Whatever the reasons, bingeing, isn’t good for the body.

What are the symptoms of compulsive overeating?

The symptoms include:

* Bingeing frequently and repeatedly
* Feeling like you cannot stop eating
* Eating in secrecy
* A history of “failed” diets
* Feelings of shame about bingeing
* May be overweight and depressed

What are the results of compulsive over eating?

The most obvious result is weight gain. When people binge, they usually don’t binge on healthy food, but on high calorie “junk” food, therefore causing them to gain weight. Overeating can also result in more serious health problems if you are already overweight, such as an increased risk of heart attacks.

For more information: Overeaters Anonymous.
READ MORE - Compusive overeating

cumin

Biological Background: A seasoning that is the principal ingredient of curry powder, a blend of powdered Indian spices. Cumin is a member of the parsley family and cumin seeds resemble caraway seeds. The aromatic seed has a characteristic strong, slightly bitter taste. Traditionally cumin has been used to flavor cheese, unleavened bread, chili, and tomato sauce.

Nutritional Information: Due to its use as a spice, cumin provides insignificant amount of nutrients.

Pharmacological Activity: Studies have indicated that cumin has strong anticancer activity, which may be due to its phytochemical cuminaldehyde. Cuminaldehyde also has strong antiinflammatory properties. In addition, cumin contains two phytochemicals, cuminyl ester and limonene, which have been shown to stop aflatoxin from binding to DNA to start the cancer process.

Eating Tips: Use cumin to add an earthy flavor to Indian, Middle Eastern, and Mexican cuisines.
READ MORE - cumin
READ MORE -

Mantab bener

READ MORE - Mantab bener