Rabu, 16 Maret 2011

Jepang Diambang Bencana Radiasi Nuklir

Tokyo, Seruu.com - Setelah sempat dikabarkan bocor kini ledakan terjadi di reaktor nuklir pada stasiun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima , Jepang, Sabtu (12/03). Ribuan warga diungsikan sementara tingkat radioaktif di sekitar lokasi meningkat hingga 20 kali lipat. Pihak berwenang di Jepang mengabarkan memperluas jarak aman dari sebelumnya 10 km menjadi 20 km dan bahkan mungkin terus bertambah. Setelah gempa yang disusul dengan tsunami, Jepang, negri dengan banyak pulau tersebut berada dibawah ancaman radiasi Nuklir. Ledakan itu juga menimbulkan ketakutan bencana nuklir seperti peristiwa Three Mile Islands di AS tahun 1979 dan Chernobyl tahun 1986 kembali terulang.

Debu radioaktif kini menjadi ancaman utama di Jepang menyusul ledakan dan asap yang membumbung tinggi di atas reaktor nuklir Fukushima 1 dan 2, 350 km Timur Laut Tokyo membuat sejumlah pengamat merasa was-was.

Sementara pada kedua kasus tersebut (Chernobyl dan Three Mile Island), panas tinggi di reaktor menyebabkan bahan inti nuklir mencair dan menyebabkan tersebarnya materi radioaktifyang menimbulkan korban jiwa dan penyakit akibat radioaktif .

PM Jepang sebelumnya telah menyatakan situasi darurat di Fukushima 1 dan 2 yang juga dikenal sebagai Daiichi dan Daini. Sejauh ini sejumlah ahli nuklir tengah meneliti keungkinan mencairnya reaktor di lokasi tersebut.Situasi itu terjadi setelah Jepang dilanda tsunami setinggi 10 meter menyusul gempa dashyat berkekuatan 8,9 Skala Richter Jumat siang waktu setempat. Akibat bencana itu, di kedua reaktor nuklir tersebut prosedur otomatis darurat langsung diberlakukan. Reaktor ditutup, namun salah satu dari kedua reaktor telah meledak.

Sejauh ini di kalangan ilmuwan, tak ada yang percaya dengan pernyataan apapun yang dilontarkan ilmuwan menyangkut keselamatan dan situasi sebenarnya pada sebuah bencana di reaktor nuklir. Dengan demikian, situasi sebenarnya baru bisa diketahui setelah akibat penyebaran radioaktif menjadi nyata.Tokyo Electric Power Co (Tepco) yang mengoperasikan reaktor tersebut melaporkan empat pekerjanya mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

Sementara jubir Pemerintah Jepang, Yukio Edano mengungkapkan bangunan reaktor rubuh namun metal reaktor di dalamnya sama sekali tak mengalami kerusakan. Badan nuklir Jepang mengatakan Sabtu, unsur kimia Caesium yang merupakan indikasi radioaktif sudah dideteksi di wilayah Fukushima. Fakta ini menunjukkan uranium pada inti reaktor kemungkinan besar sudah mencair akibat panas berlebihan.

Tidak ada komentar: