Sabtu, 11 Desember 2010

Poland’s plans to procure a new advanced jet training system can act as a catalyst for Polish industry in a number


Poland’s plans to procure a new advanced jet training system can act as a catalyst for Polish industry in a number of industrial sectors, not just in aerospace and defence, according to Alan Garwood, group business development director at BAE Systems - the world’s second largest defence, security and aerospace company.

Speaking ahead of his company’s participation in the MSPO defence exhibition in Kielce (September 6-9) Garwood said that a key requirement for the Polish government should be ensuring that large defence procurements, such as the advanced jet trainer programme, sustain Polish jobs and support the development of skills and high-end technology transfer, through mutually beneficial industrial partnerships.

“BAE Systems delivers on its promises and has an unrivalled track record of producing economic and industrial benefits for its customers, in support of defence equipment sales,” Garwood says. “If our Hawk advanced jet trainer is selected to meet Poland’s new generation pilot training requirements, it will present opportunities for Polish industry to become part of a global supplier network, not just of BAE Systems but also its partners such as Rolls-Royce, which already has a significant presence in Poland.

“This would give Polish companies access to and involvement in the development of the latest emerging technologies in both the defence and commercial business sectors,” he adds.

In neighbouring Czech Republic, where BAE Systems is delivering a 10 year
US$1.3 billion industrial partnership programme in support of the Gripen fighter lease, delivery is approaching 80% of requirement, some 2 years ahead of plan.

“Our approach has been to provide Czech companies with access to inward investment, export promotion, research and development and manufacturing opportunities, linked to the global footprint of BAE Systems and its supplier base,” states Garwood.

BAE Systems will be using its participation in MSPO Kielce to highlight its capabilities in the land systems, security and aerospace sectors, with a particular focus on its ability to meet Poland’s stated need for a new fast jet pilot training system.

The company’s Hawk advanced jet trainer is already training frontline pilots to fly the world’s most advanced and capable combat aircraft, including F16 Block 50/60, F18 Super Hornet, F35, Su30, Gripen and Eurofighter Typhoon. Air powers ranging from Australia to the United States, with 20 others in between, choose Hawk to meet their lead-in fighter trainer requirements.

Last month, India committed to buying a further 57 Hawk advanced jet trainers, in addition to the 66 already in manufacture. These aircraft, to be built in India through a partnership with local aerospace company Hindustan Aeronautics, will be used to train Navy and Air Force pilots in preparation for flying the Su30 and India’s next generation fighter aircraft. Eurofighter Typhoon, Gripen NG, F18 Super Hornet and a number of other combat aircraft are currently being evaluated by the Indian MoD.

The advanced training systems built into today’s new generation Hawk jet trainers enable one aircraft to carry out a number of tasks, for which its rivals may need two or more aircraft.

“Today’s Hawk advanced jet trainer will be training some of the world’s most capable frontline pilots for decades to come. It builds on a pedigree of success, established by previous generations of this highly successful platform which, although entirely different to today’s aircraft, share the same name,” comments Garwood.

“For Poland, we will offer a low risk solution based on the aircraft selected by the UK to train its frontline F-35 and Eurofighter Typhoon pilots. This will provide a seamless entry into service and delivery of the required training capability, from day one.”

About BAE Systems
READ MORE - Poland’s plans to procure a new advanced jet training system can act as a catalyst for Polish industry in a number

Rabu, 08 Desember 2010

Tidur Siang Cukup 5 Menit

iapa yang sering merasa ngantuk sesudah makan siang atau menjelang pukul 3 sore? Jangan-jangan, sebagian besar dari kita akan mengangkat tangan. Mengantuk di siang hari, menurut Hiromi Shinya, adalah hal yang wajar. Penyebabnya adalah enzim kita banyak digunakan saat bangun dan beraktivitas.

Jika tubuh sudah memberi sinyal demikian, dengarkanlah. Jangan abaikan karena alasan apa pun. Jangan juga khawatir pekerjaan tertunda. Sebab, untuk memulihkan tenaga, kita cuma perlu waktu 5 menit.

Untuk kita terapkan, carilah tempat di mana kita tidak akan diganggu. Setelah itu, tarik napas dalam-dalam dan lemaskan seluruh otot tubuh. Kalau memang mengantuk, tidur saja.

Shinya menyebut tidur siang sejenak ini sebagai power nap. Sebab, hanya dalam waktu 5 menit atau paling banyak 30 menit, kita pasti akan terbangun dengan kekuatan penuh. Istirahat singkat, menurut penulis buku Miracle of Enzyme itu, mengizinkan tubuh melakukan homestatis atau pemulihan diri. Walhasil, kinerja kita di sesi selanjutnya akan berlangsung dengan efektif.

Sumber : Kompas
READ MORE - Tidur Siang Cukup 5 Menit

10 Penjara Paling Mematikan Di Dunia

Di antara 10 penjara ‘mengerikan’ ini terselip satu penjara dari Asia Tenggara, yakni, Bang Kwang Prison Atau dikenal ‘Bangkok Hilton’. Inilah penjara paling ‘mematikan’ di Asia Tenggara. Bukan hanya penuh sesak dan tak layak, tapi jg krn kebrutalan di sana.

Penjara Paling Ganas Di Seluruh Dunia

1. Carandiru Prison: (Brasil)

Penjara ini sempat menghebohkan Brasil juga dunia ketika peca kerusuhan besar di penjara tersebut tahun 1992. Tragedi pembantaian masal yang melibatkan polisi setempat. Ratusan korban berjatuhan, 103 (ada yg menyebut 111 napi) di antaranya tewas terbunuh. Tragedi Caradiru bermula dari meletusnya perang ‘antar gank’ di penjara tersebut, yang melebar hingga melibatkan banyak narapidana. Polisi kemudian mendatangkan bala bantuan. Sebenarnya saat itu banyak napi telah menyerah dengan melemparkan senjata mereka . mereka meminta perlindungan polisi. Namun dijawab polisi dengan menembaki mereka.

Perlakuan brutal dari pihak kepolisian memicu protes di mana-mana, tak terkecuali Amnesty Internasional yang mengkampanyekan penjara tersebut ditutup tahun 2002. Amnesty Internasional melaporkan telah terjadi pelanggaran hak-hak azasi manusia di sana yang tak bisas ditelerir lagi. Bukan itu saja fasilitas penjara juga sedemikian buruk sehingga menyebarkan penyakit mematikan.

Pada masa itu Kepala Kepolisian Metropolitan Sao Paulo adalah Ubiratan Guimaraes, dia dianggap orang yang paling bertanggungjawab meletusnya tragedy ini. Kasus yang menimbulkan kemarahan dunia ini membawa Guimaraes ke kursi pesakitan. Ia sempat diadili dengan tuduhan pembunuhan terhadap 102 orang. Namun Pengadilan kemudian membebaskan Guimaraes karena yg bersangkutan mengatakan polisi melakukan itu karena ditembaki. Pemerintah Brasil menganggap bahwa tragedy itu terjadi bukan tanggung jawab pihak kepolisian.

2. Bang Kwang Prison (Thailand)


Dikenal sebagai “Bangkok Hilton”. Penjara ini boleh dibilang sudah tidak layak lagi, selain penuh sesak, juga kekurangan tenaga sipir. Para napinya dirantai. Kabarnya banyak napi jadi gila akibat stress melewati bulan bulan pertama di tahanan itu. Direktur penjara Khun Nattee mengakui, kalau penjaranya adalah paling keras diseluruh Thailand. Di sini fasilitas sangat minim, termasuk perawatan kesehatan terhadap napi yg sangat standar. Napi yg sakit hy bisa meringkuk dengan kaki dirantai di kamarnya, sambil menunggu datangnya obat (kalau dapat).

3. ADX Florence Supermax Prison: (Colorado)


Penjara ini dibangun sebagai respon atas serangan terhadap para sipir dan staf yang terjadi di penjara lain di Amerika. Di penjara ini menerapkan maximum security untuk mencegah terjadinya serangan para napi terhadap sipir ataupun staf penjara. Karenanya para napi diisolasi dari staf penjara. Para napi mengalami penyiksaaan psikologis karena selama 23 jam hanya dihabiskan diselnya. mereka tak bisa kemana mana.

Menjadi narapida di ADX adalah suatu mimpi buruk tak tak terlupakan bagi mereka. Di sasna mereka menerima kondisi paling jelek dari yg terjelek. Karenanya mereka yg masuk ke sini adalah para penjahat kelas kakap termasuk yg telah berkali-kali masuk penjara. Di sinilah ‘neraka’ penjara yg bisa mengakibatkan derita seumur hidup.

Selama 13 tahun beroperasi, dua orang tawanan dikabarkan mati terbunuh di ADX Florence. Salah satunya Lawrence Klaker. Ada yg menyebut dia mati ditembak, tp ada juga yg bilang bunuh diri.

4. Alcatraz Island Prison: (San Francisco, CA)



Penjara ini, yang dikenal sebagai “The Rock”, atau “Devil’s Island” . Dibangun 1920-an. Segala ketidak nyamanan ada di sini. Alcatraz dirancang sedemikian rupa sehingga amaty kecil kemungkinan napi bisa lolos dari sini. Alcatraz benar benar menciptakan dunia sendiri. Para napi benar-benar terputus kontak dengan kehidupan di luar sana.

Pejabat penjara yg arogan, sipir yg kasar, kebijakan yg tdk manusiawi mewarnai hari-hari para napi di sana. Tak usah heran kalo byk yg terkena gangguan jiwa akibat tekanan psikologis yg luar biasa. Bayangkan saja, di sana ada larangan untuk tdk bercakap cakap dgn napi lain, kalo tdk menurut, hukuman menunggu. Napi dilarang mengeluarkan emosinya. Mereka dipaksa diam! Hak hak sbg manusia, di Alcatraz, telah dicabut. Sungguh penjara ‘neraka’. Penjara ini ditutup pada 1963, tetapi warisan kegelapan terus ‘hidup’ dan menjadi legenda. (Pengen tau seperti apa, nonton aja escape from alcatraz)

5.San Quentin Prison: (San Quentin, California)


Tahun 1930′a an, pengelolaan penjara ini sarat dengan korupsi, sampai akhirnya muncul direktur baru Clinton Truman Duffy yg melihat kondisi tak manusiawi dari penjara ini, memutuskan melakukan perbaian di tahun 1940 an. Tapi sebelum masuknya direktur baru, penjara ini dikenal sangat tidak manusiawi memperlakukan para napi. Kepala mereka dibotaki dan dipaksa memakai seragam yg diberi nomor, mereka makan dengan wadah ember2. Menghuni sel sempit tanpa diberi lampu.

Di sini nyawa tidak ada harganya. Kerusuhan antar ras kerap terjadi.Rasio antara penjaga penjara dan napi tidak sebanding, itu sebabnya banyak hal terjadi diluar kontrol.

6. Diyarbakr Prison: (Turki)



Penjara ini disebut sebagai penjara terkejam di turki di mana segala kebrutalan dan kesadisan begitu lumrah terjadi. Dari 1981 sampai 1984, 34 orang tawanan tewas karena penyiksaan berlebihan, baik jiwa maupun fisiknya. Belum lagi kasus penyimpangan seksual yg merajalela.

Para napi sebenarnya telah melakukan protes terhadp pengelolaan penjara. Mereka melakukan mogok makan, bahkan membakar diri sendiri sebagai bentuk protes. Namunn tdk berhasil. Fasilitas penjara ini ’sangat mengerikan’ jauh dari standar. Di sini pernah terjadi peristiwa menggerkan di mana anak-anak dijebloskan di sini dan mendapat hukuman penjara seumur hidup. Kejahatan terhadap kemanusian sepertinya menjadi peristiwa biasa saja. Tak heran penjara ini masuk dalam saslah sastu penjara yg paling menyeramkan di dunia.

7. La Sabaneta Prison: (Venezuela)

Venezuela juga memiliki penjara tak kalah brutalnya, yakni La Sabanetaa, di mana kekerasan menjadi ’santapan’ hari-hari. Fasilitas yg sangat minim, membuat wabah penyakit begitu mudah menyebar. Maklum, pelayanan dokter sangatlah minim, bahkan nyaris tak ada. Makanan kurang dengan menu yg jauh dari sederhana.

Kondisi napi di Penjara La Sabaneta adalah yang jelek dari yang terjelek. Tak heran kalo wabah kolera sempat mampir kemari dan memakan korban 700 napi. Di sini pun pernah terjadi pembataian masal yg mengambil korban 100 an napi tahun 1994. Kematian merajalela di La Sabaneta. Salah sedikit, nyawa bisa melayang. Para staf penjara yg malas mengurusi napi, sehingga para napi bisa leluasa berbuat semaunya. mereka berkelahi bahkan membunuh sesama napi. Para penjaga ‘menutup mata’ atas kejadian2 ini.

8. La Sante Prison: (Paris, Perancis)



Seperti penjara ‘maut’ lainnya, di sini pun nyawa manusia tak berharga. perlakuan brutal merajalela. Kesewenangan pengelola penjara membuat kehidupan napi benar benar tidak berharga. Banyak napi akhirnya menjadi gila. Sel-sel penjara yg penuh kutu dan tikus, semakin membuat napi stress.

Sungguh ironis dengan arti kata ‘ La Sante’ yg berarti health (kesehatan) dalam bahasa Inggris. Karena pada kenyataannya hidup di sana sungguh tdk sehat. Perbudakan antar sipir ke napi, napi ke sesama napi, sudah menjadi biasa. Kasus perkosaan antar sesama napi sangat tinggi dan terjadi setiap hari. Tak heran kalo banyak napi tak tahan akhirnya bunuh diri, atau menjadi gila. Sepanjang tahun 2002 dikabarkan terjadi 122 kasus bunuh diri napi. Disusul 73 napi pada pertengahan 2003.

Kecenderungan bunuh diri ini kemungkinan karena kondisi hidup yang mengerikan di sana. Penjara yg terlalu padat, fasilitas minim, serta aneka kekerasan yg terjadi di sana, diduga sebagai pemicu tindakan bunuh diri.

9. Rikers Island Prison: (Rikers Island, New York)


Penyiksaan brutal membuat penjara ini begitu dikenal di amerika. Pada 2007, tawanan Charles Afflic mengalami penyiksaan yg berlebihan dari penjaga penjara sehingga harus menjalani pembedahan otak. Sebanyak 6 napi bunuh diri di selnya krn tak tahan dgn suasana penjara yg menekan, pada 2003.

10. Tadmor Prison: (Suriah)



Kematian di penjara ini seperti tak terhitung banyaknya. Kekerasan di Tadmor begitu mengerikan dan benar-benar tak kenal ampun. Seorang mantan napi Tadmor menggambarkan penjara ini sebagai kerajaan maut dan kegilaan mengerikan

Tadmor memiliki penjaga haus darah, narapidana penjagal,dan tawanan politik. Pada 1980, sesudah percobaan pembunuhan pada Presiden (di Damaskus), narapidana terpaksa membayar mahal. Para perajurit penyerang penjara, mereka menggunakan halicopter dan mendarat di Tadmor. Para prajurit ini membatai 500 orang tawanan di sel mereka. Para napi ini mati mengenaskan, tidak dapat menyelamatkan diri karena para sipir merantai kaki mereka di sel.

Sumber : http://terselubung.blogspot.com/
READ MORE - 10 Penjara Paling Mematikan Di Dunia