Rabu, 15 Desember 2010

Obati Diabetes Dengan Sperma

Sejumlah ilmuwan di Amerika Serikat mengembangkan teknik produksi insulin menggunakan sel induk sperma. Temuan ini terus disempurnakan agar bermanfaat untuk mengobati orang dengan diabetes tipe 1.

Diabetes terjadi akibat rusaknya sel-sel yang yang memproduksi insulin di pankreas, sehingga tubuh kehilangan kemampuan untuk mengatur kadar gula darah.

Profesor Ian G Gallicanp daro Georgetown University Medical Centre, Washington DC, mengubah prekursor awal untuk sperma manusia, disebut sel induk spermatogonium (SSK), menjadi sel beta-islet.

Sel beta-islet ini memiliki kemampuan menghasilkan insulin, yang umumnya dihasilkan di pankreas. Saat disuntikkan ke tubuh tikus, sel ini berhasil mengatur kadar gula darah di dalam tubuh tikus tersebut.

Seperti dikutip dari laman Guardian, Gallicanp mempresentasikan hasil percobaan timnya di pertemuan tahunan 'American Society for Cell Biology' di Philadelphia.

"Tanpa sel induk, orang dewasa atau embrio dipaksa menghasilkan insulin yang cukup untuk menyembuhkan diabetes pada manusia. Tapi, tapi kami tahu SSK memiliki potensi untuk melakukan apa kami inginkan, dan kami tahu bagaimana mengembangkannya," kata Gallicano.

Gallicanp dan timnya melakukan ekstraksi SSK manusia dari testikel orang yang sudah meninggal. "Dari testikel, sel ini akan membentuk tiga lapisan kuman dalam beberapa minggu dan akan berkembang menjadi jaringan di dalam tubuh," katanya.

Dari sekitar satu gram jaringan dari testis manusia, peneliti menghasilkan sekitar satu juta sel induk. Sel ini menunjukkan kandungan penanda biologi yang identik dengan sel beta-islet, penghasil insulin.

Sel itulah yang kemudian dicangkokkan ke tubuh tikus percobaan. Tikus ini telah direkayasa tidak memiliki sistem kekebalan tubuh sehingga kadar darah menurun. Setelah mendapat cangkokan sel itu selama seminggu, tubuh tikus mulai memiliki kemampuan memproduksi insulin untuk mengatur kadar gula darah.

Peneliti masih terus mengembangkan temuannya. Mereka bereksperimen agar manusia, paling tidak pria dengan diabetes tipe 1, dapat menggunakan jaringan testikelnya sendiri untuk memproduksi insulin pengganti. Mereka juga tengah menguji kemampuan sel induk pada sel telur wanita. (pet)


Sumber
VIVAnews
READ MORE - Obati Diabetes Dengan Sperma

Mengapa Batuk Lama Sembuhnya ?

Sudahkah kita minum obat dan istirahat secukupnya? Tapi mengapa batuk tak kunjung sembuh. Kasusnya bisa jadi mingguan hingga bulanan hingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Sebaiknya kita harus mengetahui penyebab dari batuk yang tak kunjung henti.

Tidak semua orang mengetahui dengan pasti apa penyebab batuknya, karena begitu banyak kondisi atau penyakit yang disertai dengan batuk berkepanjangan.

Dikutip dari Health ada 8 kondisi atau penyakit yang disertai dangan batuk berkepanjangan, yaitu:

Asma dan Alergi
Asma merupakan salah satu penyakit paru – paru kronis akibat saluran udara di paru – parunya rentan terhapdap inflamasi dan pembengkakan. Batuk adalah gejala karakteristik dari asma yang cenderung akan lebih intensif saat malam dan pagi ahri yang disertai dengan sesak dada, sesak nafas, dan mengi. Ketika gejala asma tersebut muncul dikenal dengan istilah asma.

Namun bagi aorang tidak memiliki asma, ketika menghirup beberapa alergen seperti debu, bulu binatang, atau iritasi udara lainya yang bisa memicu timbulnya alergi ayng ditandai dengan batruk terus menerus yang disertai hidung tersumbat dan bersin.

PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
PPOK terjadi saluran udara dan kantung udara di paru – paru meradang atau rusak. Biasanya kerusakan pada paru – paru disebabkan oleh rokok dan biasanya terjadi pada orang yang berusia 45 tahun keatas. Paru –paru orang yang terkena PPOK akan menghasilkan lendir yang berlebih, dan secara refleks tubuh akan mencoba untuk mengeluarkan lendir tersebut melalui batuk. Selain itu kerusakan jaringan yang terkait dengan PPOK akan menyebabkan sesak nafas.

Biasanya Dokter akan melakukan tindakan terhadap penderita PPOK dengan tes spirometri. Spirometri adalah seseoarng yang diharuskan untuk menghirup sedalam yang ia mampu lalu menghenbuskan kedalam tabung.

GRED
GRED adalah suatu penyakit yang berasal dari lambung serta kerongkongan dan terjadi ketika asam lambung naik hingga kekerongkongan dikarenakan katup yang melemah. Gejala umum dari GRED adalah batuk yang bersamaan dengan nyeri dada dan sesak nafas. Secara umum GRED kurang dikenal sebagai penyebab batuk yang kronis.

Infeksi Saluran Pernafasan
Batuk adalah gejala umum dari pilek, flu, dan infeksi saluran pernafasan lainya. Batuk terus menerus dan lebih lama dari pada gejala lain seperti hidung tersumbat atau demam, kemungkinan karena saluran udara pada apru – paru tetap peka dan meradang. Ketika kondisi ini terjadi disebut dengan cronic upper airway cough syndrome (posnasal drip).

Sedangkan infeksi saluran pernafasan yang lebih serius lagi adalah pnuemonia yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Batuk yang disertai denagn lendir berwarna kehijauan adalah salah satu gejala dari penyakit yang biasanya disertai dengan demam, menggil, sakit dada, kelelahan, lemah dan mual.


Polusi Udara
Berbagai polusi dan iritan yang ada di udara dapat menyebabkan batuk terus menerus. Bahkan dalam jangka pendek dari asap dapat mengakibatkan batuk berdahak dan iritasi paru – paru yang bisa memperburuk alergi atau asma. Selain itu spora jamur yang ada di dalam rumah juga bisa menyebabkan mengi (bengek) dan batuk etrus menerus jika terhirup.

Bronkhitis Akut
Bronkhitis akut merupakan suatu kondisi akibat saluran dalam paru – paru terinfeksi meradang. Selain menyebabkan batuk dan sesak di dada, bronkhitis juga memicu timbunya demam, menggil, sakit tenggorokan dan gejala flu lainya. Gejala ini hilang beberapa hari, tapi batuknya bisa bertahan hingga berminggu – minggu. Jika Bronkhitis ini serig terjadi, maka bisa memicu terjadinya bronkhitis kronis yang mana paru – paru akan menghasilkan lendir akibat iritasi yang terus menerus.

Penggunaan Obat ACE in hibitor
Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati tekana darah tinggi dan gagal jantung. Sekitar 1 dari 5 orang yang mengkonsumsi obat ini mangalami batuk kering. Pada beberapa orang batuk ini bisa bertahan selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat. Tapi sebaiknya seseorang tidak bisa langsung berhenti mengkonsumsi obat ini sebelum barkonsultasi dengan Dokter, karena obat ini dapat menurunka tekanan darah tinggi.

Pertusis
Pertusis juga dikenal sebagai batuk rejan, yaitu batuk yang disebabkan oleh bakteri dan disertai dengan demam, hidung meler, batuk terus mnerus yang membuat seseoarng sulit bernafas. Ketika mnghirup udara ke paru – paru saat batuk dapat mengahasilkan suara yang khas rejan yang bernada tinggi. Pada kondisi awalbanyak yang tidak mengalami demam, tapi batuk kronis yang menyertai pertusis bisa berlangsung selama berminggu – minggu.
READ MORE - Mengapa Batuk Lama Sembuhnya ?

Sabtu, 11 Desember 2010

Poland’s plans to procure a new advanced jet training system can act as a catalyst for Polish industry in a number


Poland’s plans to procure a new advanced jet training system can act as a catalyst for Polish industry in a number of industrial sectors, not just in aerospace and defence, according to Alan Garwood, group business development director at BAE Systems - the world’s second largest defence, security and aerospace company.

Speaking ahead of his company’s participation in the MSPO defence exhibition in Kielce (September 6-9) Garwood said that a key requirement for the Polish government should be ensuring that large defence procurements, such as the advanced jet trainer programme, sustain Polish jobs and support the development of skills and high-end technology transfer, through mutually beneficial industrial partnerships.

“BAE Systems delivers on its promises and has an unrivalled track record of producing economic and industrial benefits for its customers, in support of defence equipment sales,” Garwood says. “If our Hawk advanced jet trainer is selected to meet Poland’s new generation pilot training requirements, it will present opportunities for Polish industry to become part of a global supplier network, not just of BAE Systems but also its partners such as Rolls-Royce, which already has a significant presence in Poland.

“This would give Polish companies access to and involvement in the development of the latest emerging technologies in both the defence and commercial business sectors,” he adds.

In neighbouring Czech Republic, where BAE Systems is delivering a 10 year
US$1.3 billion industrial partnership programme in support of the Gripen fighter lease, delivery is approaching 80% of requirement, some 2 years ahead of plan.

“Our approach has been to provide Czech companies with access to inward investment, export promotion, research and development and manufacturing opportunities, linked to the global footprint of BAE Systems and its supplier base,” states Garwood.

BAE Systems will be using its participation in MSPO Kielce to highlight its capabilities in the land systems, security and aerospace sectors, with a particular focus on its ability to meet Poland’s stated need for a new fast jet pilot training system.

The company’s Hawk advanced jet trainer is already training frontline pilots to fly the world’s most advanced and capable combat aircraft, including F16 Block 50/60, F18 Super Hornet, F35, Su30, Gripen and Eurofighter Typhoon. Air powers ranging from Australia to the United States, with 20 others in between, choose Hawk to meet their lead-in fighter trainer requirements.

Last month, India committed to buying a further 57 Hawk advanced jet trainers, in addition to the 66 already in manufacture. These aircraft, to be built in India through a partnership with local aerospace company Hindustan Aeronautics, will be used to train Navy and Air Force pilots in preparation for flying the Su30 and India’s next generation fighter aircraft. Eurofighter Typhoon, Gripen NG, F18 Super Hornet and a number of other combat aircraft are currently being evaluated by the Indian MoD.

The advanced training systems built into today’s new generation Hawk jet trainers enable one aircraft to carry out a number of tasks, for which its rivals may need two or more aircraft.

“Today’s Hawk advanced jet trainer will be training some of the world’s most capable frontline pilots for decades to come. It builds on a pedigree of success, established by previous generations of this highly successful platform which, although entirely different to today’s aircraft, share the same name,” comments Garwood.

“For Poland, we will offer a low risk solution based on the aircraft selected by the UK to train its frontline F-35 and Eurofighter Typhoon pilots. This will provide a seamless entry into service and delivery of the required training capability, from day one.”

About BAE Systems
READ MORE - Poland’s plans to procure a new advanced jet training system can act as a catalyst for Polish industry in a number